Di Indonesia ada persatuan istri PNS dan PNS perempuan bertajuk Dharma Wanita. Ternyata di dunia sepak bola Inggris juga ada nama WAGs. Anggotanya tentu para istri dan pacar pemain bola. Menurut Wikipedia istilah WAGs mulai populer tahun 2002 dan nuansanya memang rada miring juga kkkkwwwkkk.... Kata Wikipedia, "It was never guaranteed that the wives and girlfriends (or "the Wags", as staff at the Jumeirah Beach Club call them for short) would get along. Mrs Beckham's tongue, for one thing, has previously run away with itself. Maksudnya ya jangan nagis kalau tak seberuntung istri Beckham alias dicerai atau diputusin, maklumlah jadi kekasih selebriti berduit= nasib serasa selalu diujung tanduk.
Berita terbaru WAGs terkait EURO 2012 adalah mereka berniat patungan sewa pesawat jet mahal buat saksikan para kekasih mereka berlaga di Polandia dan Ukraina. Sederhana karena mereka bisa pulang kapanpun tanpa jadwal penerbangan reguler. Mereka juga tak berminat menginap karena masyarakat dua negara Eropa itu terkenal tak ramah bahkan rawan rasisme terutama buat kulit hitam. Pebola kulit hitam Inggris pun tercatat sudah layangkan ijin tak ikut kompetisi di dua negara ini karena takut pulang dalam peti mati.
He...he... fokus cerita ini sebenernya bukan membidik kasus rasial tapi si WAGs ini sendiri. Agaknya fenomena WAGs akan segera booming di tanah air itu berkaca pada prestasi olah raga basket tanah air yang kurang membanggakan tapi justru cheerleader yang lebih mengemuka, olahraga bola yang tak kunjung membumbung prestasinya melainkan komentator, cafe nonton bareng, sinetron khayal bola macam si Madun, club seporter dan boneknya.
Mari tersenyum untuk perubahan lebih baik.
No comments:
Post a Comment
Beri komentar: