Monday 16 April 2012

25 Detik Nulis ttg Gang Motor

Ya Tuhan.... kenapa kau lahirkan aku di negeri yang demikian lemah..... Negara sebesar ini dengan sumber daya alam melimpah, kondisi geografis strategis, SDM luar biasa, anggaran negara membeludag, pemikir2 hebat yang buku laris hingga di luar negeri, dlll. tapi negeri ini tak mampu kendalikan GANG MOTOR. Ini kan masalah terlalu kecil untuk sebuah negeri berdaulat yang katanya mampu usir penjajah Barat di masa lalu.  Negeri sebesar ini dengan segala sumber daya yang ada tak mampu keluar dari kepungan gang motor? Aneh.
Aku merasa terlalu malu Tuhan, kenapa kau lahirkan aku di negeri semacam ini. Balap liar yang sering berujung kerusuhan gang motor lengkap dengan pola rekruitmen "para-militer" mereka cuma dijaring pake UU lalulintas?  Kalau melakukan kriminalitas kita bisa tindak tapi kalau sekedar berkumpul di jalanan atau balapan liar cuma bisa dijaring dengan UU lalulintas kata Polisi.  Padahal kumpul2 mereka dan balapan liar itu sumber awal kriminalitas gang motor.
Udah sekian tahun merdeka negeri ini tak punya undang-undang selaen KUHP warisan Belanda. Seperti tak ada usaha karena tak ada diatur dalam KUHP. Please donk ah, jaman Belanda nggak ada gang motor dengan aktivitas hari ini. Kalau ada paling  cuma gang si Pitung, satu dua grlintir aja. Ini gang motor terus menambah anggota hingga suatu saat bisa bermetamorfosis jadi laskar para-militer. Hallo..... pemerintah masih adakah????

Friday 13 April 2012

Subsidi BBM

Dirjen Perhubungan Darat mengklaim bahwa pada tahun 2011 saja mobil pribadi di nusantara menyedot anggaran hingga Rp. 77,9 Triliun dari 165,2 Triliun subsidi BBM yang dikucurkan APBD. Pertanyaan menarik adalah angka sebesar itu kan cuma berputar-putar di Indonesia saja, bandingkan bila BBM subsidi tak ada lalu mereka harus beralih ke Pertamax yang produk impor berarti akan ada Rp. 77,9 Triliun yang rutin mengalir ke luar negeri.

Tanpa Judul

Ayah, tidur udah malam... Ah jangan bikin aku menangis anakku. Seharian tiap hari kau sudah mengurusi aku. Harusnya kan aku yang urus engkau. Ayah internetan terus.... mandi nanti berangkat pagi, ayah baju jangan itu udah sering dipakai, ayah ikat pinggang nggak masuk lubang belakang, ayah krah kanan masih berdiri, ayah sisiran, ayah teh belum dihabisin, ayah retsluiting tas kebuka, ayah ada sms, ya Allah sudahlah anakku..... kau masih 5,7tahun terlalu belia untuk dewasa, terlalu dini untuk memanggul tanggung jawab itu. Biarlah aku uzur sebelum masa tapi jangan kau. Wahai permata hatiku.... jadilah seusiamu, bermainlah Nak.... itu duniamu.

Sunday 8 April 2012

Ketika Cinta Mengeluh



Aku terlibat banyak urusan orang yang sungguh bukan urusanku,
Aku selesaikan masalah mereka dengan kepala dan tanganku,
Aku masuk pusaran setan masalah orang terlalu jauh dari seharusnya aku,
Aku manusia biasa yang pula punya lelah, hari ini benar penat aku, 
Sementara tak seorang pun bisa selesaikan masalahku,
Cuma Allah yang temani aku dalam masalahku.

Keluh Cinta Alirkan bincang:
K: Wahai cinta, apakah kau bicara tentang kumbang merindu ini
C: Sedikit..... tapi lebih banyak tentang serangga lain
K: Bicaralah pada kumbang ini apa gundahmu
C: Tak kan ada yang bisa selesaikan gundahku kecuali aku dan Tuhanku
K: Kau bantu serangga di belantara ini sementara tak ijinkan mereka membantumu
C: Gundahku adalah untuk ku dan Tuhanku
K: Kalau begitu istirahatlah
C: Ku tak mampu katupkan mata sementara gundah terus mengganjal
K: Tutuplah matamu malam ini sementara ku kan mengetuk langit untukmu nanti.

Sunday 1 April 2012

Pemerintahan Neo Kolonialisme

Kalau banyak orang mengistilahkan pemerintahan Indonesia sebagai penganut Neo-Liberal, aku justru lebih cocok mengistilahkannya sebagai pemerintahan Neo-Kolonialisme.  Mari fokus pada persoalan BBM saja yang akhir-akhir ini lagi marak. Pemerintah bilang bahwa BBM di Indonesia sudah langka sehingga harus import dari luar negeri dengan subsidi. Bila tak berhemat tentu import akan semakin bengkak. Dilihat dari peta pengelolaan seluruh kilang minyak yang ada di Indonesia tampak bahwa pemerintah Indonesia hanya mengelola 20% saja sementara sisanya dikelola swasta. Dari 80% pengelola swasta ini 90% adalah perusahaan asing. Logika sederhana kalau BBM Indonesia memang habis kenapa Caltex, Chevron, Petronas, Shell, dll. nggak hekang dri kemaren-kemaren he...he... Mereka mengksplorasi sumur minyak di Indonesia dan menjual untuk pemerintah Indonesia. jadi kalau Pertamina kita kasih subsidi mencari minyak itu bukan mengeksplorasi sendiri melainkan buat belanja BBM ke luar negeri yang alih-alih bukan berangkat ke luar negeri buat beli minyak melainkan memohon diperbolehkan beli di negeri sendiri.  Tinggal buka kran. Analogi sederhana adalah harus bayar ke tetangga bila mau makan di rumah sendiri. Suasana yang mirip terjadi jaman Sunan Amangkurat yang memadamkan pemberontakan di negeri sendiri dengan tentara Belanda. Konsekwensinya itu harus dibayar dengan makin menciutnya tanah kasunanan. Sebuah ralitas yang terjadi pada semua kerajaan Indonesa di era kolonialisme. Ah.... malu tak tertahan bahwa aku masih jadi bangsa "inlander" bangsa pribumi yang dikuasai. Parahnya ini justru terjadi ketika rakyarnya sudah sedemikian dewasa memperjuangkan kehidupan diri sendiri (MADANI) justru pemerintahnya masih bergaya kolonial. Benar-benar negeri kaya yang bodoh. Kalau Somalia boleh lah kita nggak enak bilang bodoh karena memang tak punya SDA apapun kecuali  gurun kering.

April MOB

Sisa kisah "ngamen" sosialisasi STAIN Salatiga di MAN Kab. Purworejo, Jateng. Usai ngamen maksud hati mau misah dari rombongan buat maen ke Jogja. Menurut sejarah, kakek dulu pernah naik kereta api dari Purworejo ke Jogja. PD ayunkan langkah menuju stasiun Purworejo yang kata orang letaknya di situ. Sebuah stasiun kecil tapi indah dipandang karena cat baru dan bersih luar biasa. Tapi jujur itu malah bikin ragu. Mengapa tak ada satu nyawapun di dalam stasiun ini? Olala... ternyata ini cuma museum bisu tak berpengunjung. Lha mobil2 parkir di depan ternyata konsumen warung makan sebelah. Adakah kereta nanti lewat? "Oh itu dulu Om, waktu jaman Belanda...." Apes dah gue... April MOB.... April MOB...