Saturday 14 February 2009

Mau Kemana Pendidikan Indonesia?

Berawal ketika membaca artikel rizk “Pendidikan Indonesia = Pembunuhan Potensi” yang sangat menarik hati saya untuk mendiskusikannya kembali dengan si empunnya di kemudian hari. Banyak yang kita diskusikan kala itu menyoal pendidikan di Indonesia saat ini. Saya lalu teringat oleh cerita salah seorang teman saya yang mendapatkan kesempatan belajar 1 bulan di aussy ( baca: Australia ). Di sana, hanya terdapat maksimal 20 siswa dalam satu kelas yang di-ajar oleh 3 guru sekaligus membuat para siswa bisa terfokus dan tidak bisa berbuat macam-macam misal : menyontek ataupun melihat buku ketika ulangan berlangsung. Terdapatnya 3 laptop sekaligus dalam satu kelas membuat para siswa dapat melihat contoh-contoh soal dari internet pastinya. Saya lalu tertegun tidak percaya ketika ia bercerita bahwa setiap siswa diberi kebebasan memilih 6-7 mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan mereka masing-masing.

Bayangkan dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Terdapat kurang lebih 35 anak dalam satu kelas yang di-ajar oleh 1 guru. Jangankan laptop, penghapus yang ditinggakan beberapa menit pun pasti hilang dalam sekejap. Setiap siswa dibebani dengan kurang lebih 16 mata pelajaran yang kesemuannya itu belum tentu mereka suka. Sebenarnya apa tujuan pemerintah menetapkan aturan semacam itu. Kita dituntut untuk belajar apa yang tidak kita sukai. Kita juga dituntut untuk belajar apa yang sebenarnya bukan menjadi tujuan kita di masa yang akan datang. “Inikah Pendidikan Indonesia ?”

Andai para pemerintah mau meniru system pendidikan di negeri seberang. Andai sejak kecil kita sudah diarahkan untuk belajar apa yang menjadi tujuan kita di masa yang akan datang.

Sumber: (http://drganteng.blogspot.com/2007/12/inikah-pendidikan-indonesia.html)