Saturday, 18 February 2012

Bimbingan Akademik

Bimbingan akademik kemaren terasa lebih menggigit. Seorang mahasiswa mengaku resah sudah umur 22 tahun masih belum berkarya apapun. "Rasulullah di usia 20 tahun sudah sukses berdagang sampai negeri Syam Pak." Waduh seperti terlempar ke bulan Ramadhan saat saksikan acara jejak Rasul Metro TV sebelum subuh. Hermeneutika sirah akhirnya menjadi andalan menyikapi situasi ini lalu aku bilang kalau saat itu STAIN Salatiga sudah ada mungkin Rasulullah pilih kuliah dulu karena banyak beasiswa. Ada beasiswa bidik misi lagi. Lalu dia curhat, "Saya ingin kuliah biasa-biasa saja, sedeng-sedeng aja tapi sambil berkarya dan sukses." Aku jawablah kenapa kamu batasi menanam tanaman kecil saja sementara kamu tak kuasa mengukur betapa luas lahanmu. Kenapa niat musti dibatasi? Kenapa tidak kuliah luar biasa dan sambil berkarya pula sukses? "Wah kalau hebat dua-duanya berat Pak." Aku jawab beratnya berapa ton, apa kamu pernah coba angkat? Dia ketawa lalu bilang, "Ya belum." Lalu dari mana tahu berat aku bilang. "Ya Pak, saya paham... tapi ada soal lain mengganggu saya, menurut Bapak apa itu kreatif? Saya ingin melakukan hal yang kreatif seperti orang-orang sukses di KickAndy, gimana menemukan kreatifitas itu." Waduh sekali ngomong pertanyaan diborong untung aku penggemar KickAndy bukan sinettron. Aku bilang, tokoh-tokoh yang kau lihat di KickAndy itu tidak memulai pekerjaannya dari "memikirkan apa itu kreatifitas". Mereka cuma melakukan sesuatu yang mereka bisa lakukan dan orang melihatnya sebagai kreativitas. Jadi kreatif itu label yang disematkan orang atas dirimu karena kamu berkarya dan terpublikasi. Kreatifitas bukan kau sematkan sendiri seperti beli piala lalu cerita ke orang bahwa kau menang lomba. So kalau kamu mau mau dikenal kreatif lakukan apa yang kamu bisa, setidaknya sejarah akan merekammu sebagai orang yang mau berusaha. "Satu lagi Pak, kreatifitas apa yang bisa saya buat?" Satu tapi kaya kereta api jawabnya lalu aku bilang bahwa itu tugas kamu menemukan bukan aku. Kau sampai hari ini sudah melakukan apa? "Saya hobby bikin cerpen dengan bahasa gaul Pak semua saya tulis di webblog pribadi." Aku bilang kenapa kamu nggak keluar rumah? Kenapa nggak share ke orang-orang yang punya blog sejenis atau punya hobby sama,kenapa nggak kau kirim ke majalah atau koran, kenapa nggak kau tawarkan ke penerbit, kenapa nggak ikutan workshop atau perkumpulan cerpenis? Mulai sekarang kataku print contoh-contoh karyamu, siapkan selalu ada dalam tas kemana pergi, temukan kenalan jaringan cerpenis dan aneka publikasi, lalu tunjukkan karyamu. "Mereka pasti menerima Pak?" Jawabku "nggak" mereka pasti akan menolakmu! "Lalu sampai kapan berhasil?" Aku jawab sampai Tuhan melihat kau tak lelah berusaha.

No comments:

Post a Comment

Beri komentar: