Saturday, 11 February 2012
Balada ATAPER
PT KAI wilayah JABABEKA tampaknya makin pusing dengan ulah penumpang komuter KRL yang gemar nangkring di atas atap gerbong. Banyak alasan mengapa para "ataper" ini gemar nangkring di atap gerbong. Tak ada duit, berburu waktu cepat sampai tempat kerja, males berdesakan di dalam gerbong, dll. Atau mungkin juga pingin berlatih keseimbangan dan adu keras kepala dengan bola-bole beton yang digelantung PT KAI menjelang masuk stasiun. Sebenernya masalahnya sederhana, armada PT KAI sangat kurang sehingga tak sanggup melayani "populasi" komuter dengan aktivitas mereka tiap menjelang dan pasca jam kerja. PT KAI tak sanggup menambah jumlah pemberangkatan karena keterbatasan rel. PT KAI juga tak sanggup menambah gerbong tambahan. Lalu Aku berpikir kenapa tak sebaiknya bikin gerbong tingkat aja. Pertama, bisa menambah daya tampung penumpang dan kedua, melindungi hobby para ataper yang gemar nangkring di atap. Tapi setelah aku pikir-pikir lagi yang namanya hobby itu kuncinya gemar dan sekalipun udah di atas tapi kalau didalam gerbong namanya bukan ataper melainkan "gerbong tingkater". Ataper sejati mungkin akan terus memanjat hingga benar-benar di atas atap gerbong, menikmati nikmat berkereta api beratap langit biru. Mungkin gerbong KRL dibikin tingkat 4 pun bakal sia-sia ya.... jadi lupa hidup di Indonesia.
university,education,laptop,softwere
Ataper,
KAI,
penumpang kereta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Beri komentar: