Offroad adventure di belantara pegunungan Selarong Bantul memang memanjakan mata. Di masa lalu Diponegoro lalui jalan terjal bebatuan ini dengan kuda sementara kami dengan jangkrik. Nggak kesulitan sih cuma deg-degan aja ketika di sebelah ada jurang 7m dan disebelah lain bukit padas sementara jalan setapak cuma 2,5m. Dapat titipan anak2 teman musti ekstra jadi guru taman kanak-kanak sambil offroad, ini yang lebih menantang. Ketika anak2 tampak takut dan tegang aku minta mereka "siaran" nyanyi lagu anak2 di radio reciver HT (terserah yang denger sepusing apa he...he... yang penting anak2 heppy). Aduh sayang nggak ada fotografernya. Seandainya bisa pinjam "Trikopter-nya Habibie dari Selokan Mataram" (lihat Eagle Awards - METRO TV) pasti bisa di video kan dari sisi jurang. Kalau 30 mobil pasti tampak mirip barisan rayap kayu. Bisa masuk civil journalism metro tv itu he..he... Benar-benar terisolir, jadi nggak percaya masih di Jogja, gimana di pedalaman luar Jawa ya... Alhamdulillah bisa nyampe juga lokasi baksos, "biar sedikit-kecil maanfaat" tapi kami berbuat, dari pada ngomong doang demi rakyat atau sekedar prihatin.
No comments:
Post a Comment
Beri komentar: