Wednesday, 7 March 2012

Studi Banding Tetangga Pendawa

Sebuah kerajaan kecil yang mulai mengeliat di dekat area tanah perdikan Pendawa berminat studi banding ke kerajaan Pendawa. Kerajaan kecil ini terpukau oleh kemashuran Pendawa yang selalu menang perang melawan kerajaan Kurawa walau hanya ("tampak") digawangi 5 gelintir kesatria saja. Surat permohonan ijin pun dikirim dan pada hari H studi banding utusan kerajaan kecil ini pun membuka pembicaraan dengan pertanyaan, "Sebenarnya apa yang membuat kerajaan Pendawa selalu menang perang melawan Kurawa, apakah ada kiat-kiat khusus? Adakah dokumen-dokumen ajaran kanuragan atau strategi perang rahasia yang bisa kami copy untuk pelajari?" Perwakilan kerajaan dengan bingung pun berusaha menjawab kegusaran utusan kerajaan kecil itu, "Wah begini, lakon perang Pendawa dan Kurawa itu sudah kami jalani terlalu lama, berabad-abad malah, dan kami sudah tak tahu lagi kenapa sang dalang selalu memenangkan kami.... Lalu tentang dokumen-dokumen itu kami juga tak tahu lagi apakah masih ada atau pernah ada atau jangan-jangan kami tak pernah memilikinya, kami juga sudah tidak tahu." Sekedar mengulur waktu utusan kerajaan kecil pun bertanya kembali, "Sekedar untuk kenang-kenangan saja agar kami bisa belajar sedikit (ngangsu kawruh), kalau ada proposal pendirian kerajaan Pendawa kami juga mau atau sekedar copy sertifikat kerajaan juga boleh, pokoknya apa sajalah nanti kami copy." Sontak punggawa kerajaan Pendawa pun makin kebingungan, "Kalau kami punya tentu boleh, pasti boleh, tapi persoalannya kami sudah tak menyimpan lagi.... atau kami memang benar-benar tak pernah memilikinya.... tanpa itu pun kami masih tetap dimenangkan oleh dalang atas Kurawa. Mohon jangan ditanya lagi, kami benar-benar tak punya dokumen semacam itu."

No comments:

Post a Comment

Beri komentar: